Nama : Muhlis Putro Prihandoko
NIM : 2022001021
Prodi : PBSI
Matkul : Terampil Menulis
Bandara Yia Belum Berdampak Besar Pada Pariwisata
Bandara YIA atau Yogyakarta International Airport merupakan bandara baru berstatus Internasional yang dibangun di Kabupaten Kulon Progo. Bandara YIA beroperasi mulai tahun 2019 dan telah melayani berbagai maskapai dengan tujuan domestik maupun Internasional. Bandara YIA berada di Kec. Temon, Kab. Kulon Progo. Geografis bandara YIA berada di lokasi yang berdekatan dengan pantai selatan Jawa.
Bandara YIA dibangun untuk menggantikan bandara Adi Sutjipto yang telah beroperasi lama di Kota Jogja. Alasan pemindahan bandara ini karena bandara Adi Sutjibto terlalu ramai pengunjung dan tempatnya yang tidak luas. Selain itu, bandara Adi Sutjipto berstatus milik Angkatan Udara Republik Indonesia, bukan Angkasa Pura. Jika dibandingkan dengan bandara adi sutjipto, bandara YIA mampu menampung pengunjung hingga 20 juta orang, sedangkan bandara Adi Sutjipto hanya 1,2 juta orang, padahal sebelum dinon-aktifkan bandara ini sudah kelebihan daya tampung dengan 5,2 juta pengunjung. Namun, disisi lain bandara YIA terletak jauh sekitar 40 kilometer dari kota Jogja, sedangkan bandara Adi Sutjipto hanya 7 kilometer dari kota Jogja.
Pembangunan bandara YIA diharapkan dapat memajukan segala sektor di D.I. Yogyakarta khususnya Kabupaten Kulon Progo itu sendiri. Yogyakarta memiliki sektor-sektor seperti perekonomian, pariwisata, infrastruktur yang dapat dikembangkan dengan pembangunan bandara baru. Khususnya dalam sektor pariwisata, dimana Yogyakarta menjadi salah satu destinasi tempat wisata yang sering dikunjungi di Indonesia. Wisata terkenal seperti Malioboro, Tugu Jogja, Titik Nol, dan sebagainya. Bandara YIA memiliki prospek dan potensi-potensi pengembangan pariwisata yang baik di atas kertas. Namun, kenyataannya hal ini belum berjalan dengan baik.
Bandara YIA belum menunjukkan adanya perubahan yang besar pada bidang pariwisata di Yogyakarta. Sejak 29 Maret 2020 Yogyakarta International Airport (YIA) telah beroperasi penuh. Beroperasinya bandara ini, diklaim dapat menumbuhkan perekonomian sekitar. Belajar dengan keberadaan bandara lainnya, investasi di daerah yang terdapat bandara akan meningkat. Namun, kenyataannya iklim investasi di Kulon Progo relatif stabil tak mengalami peningkatan. Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati menjelaskan besarnya potensi investasi di Kulon Progo. Namun selama ini, belum berjalan optimal. Diperlukan visi misi yang jelas dalam memanfaatkan potensi investasi yang besar..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih All yang udah support akuuu, sehat sehat ceesss
BalasHapus